Anda sedang
merencanakan pemasangan instalasi listrik pada bangunan rumah anda yang
baru,agar anda tidak bingung dalam proses pengerjaannya atau anda ingin
mempersiapkan hal apa saja nantinya dalam tahapan pemasangan instalasi listrik tersebut,informasi
berikut akan memberikan gambarannya
Buat
rencana instalasi
listrik
Sebaiknya tentukan terlebih dahulu rencana instalasi listrik di rumah Anda. Penempatan stop kontak, lampu, dan lain sebagainya. Instalasi listrik sebaiknya dipasang sebelum dinding diplester,atau tepatnya ketika dinding bata terbentuk. Hal ini bertujuan agar instalasi dapat terpasang rapi ( tertanam ) di dalam tembok.
Gunakan pipa ketika Anda memasang instalasi listrik agar lebih mudah pada saat diperlukan penggantian kabel. Hindari sambungan kabel di dalam pipa. Bila ada sambungan , usahakan di atas plafon. Gunakan konektor berkualitas dan bungkus dengan solatip listrik sehingga sambungan aman dari air dan serangga.
Penggunaan pemutus arus listrik atau sekering harus sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
Minta kepada Biro Teknik Listrik ( BTL ) yang memasang instalasi listrik untuk menyediakan titik ground sehingga bila terjadi korsleting atau spanning, kelebihan arus bisa disdalurkan ke bumi. Ground biasanya berupa batang besi ( ferit ) yang ditanam sedalam 3 m ke dalam tanah kemudian disambung dengan kabel tembaga.
Sebaiknya penentuan titik lampu dilakukan jauh – jauh hari sehingga pada saat pemasangan instalasi sudah ditentukan banyaknya kabel yang dibutuhkan serta proses penarikan kabel juga sudah terpola dengan baik. Pemasangan lampu tidak harus di pasang saat itu juga, bisa dilakukan setelah pengecatan selesai agar lampu tidak kotor.
Tentukan pula titik stop kontak ketika membuat rencana instalasi listrik. Bila daerah kawasan banjir hindari pemasangan stop kontak dipasang didinding bagian atas. Ini juga untuk menghindari anak – anak tersengat listrik saat bermain.
Ada baiknya Anda menggunakan stabilizer atau Automated Voltage Regulater ( AVR ). Stabilizer berfungsi untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan jika tegangan listtrik tidak stabil. Seluruh arus listrik yang masuk ke dalam rumah terlebih dahulu melalui stabilizer.
Untuk pemilihan kabel dalam instalasi listrik rumah sebaiknya kabel solid, bukan serabut. Kabel jenis ini mengalirkan listrik dengan baik dan meminimalisir kehilangan daya ( losses). Ciri kabel ini agak kaku dan bila dibuka tembaganya berupa batang tembaga, bukan serabut tembaga yang dipilin menjadi satu.
Ketika memilih kabel, pertimbangkan besaran kabel sesuai dengaan daya yang diinginkan. Ada baiknya Anda Konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak kontraktor listrik atau orang yang mengerti instalasi listrik.
Sebetulnya semua pipa memiliki kualitas yang cukup baik. Tapi lebih baik pilih yang agak tebal agar tak mudah rusak.
Meski harga belinya sedikit lebih mahal, tapi LHE jauh lebih ekonomis secara jangka panjang karena cahaya lebih terang dan usianya pun lebih lama dibandingkan lampi pijar dan neon.
Gunakan perlengkapan listrik, seperti kabel, stop kontak sakelar, dan steker yang telah terjamin kualitasnya dan telah berlabel Standar Nasional Indonesia. ( SNI), lembaga Masalah Kelistrikan ( LMK),atau Standar PLN ( SPLN).
Secara ringkas bisa disimpulkan seperti list dibawah ini
Sebaiknya tentukan terlebih dahulu rencana instalasi listrik di rumah Anda. Penempatan stop kontak, lampu, dan lain sebagainya. Instalasi listrik sebaiknya dipasang sebelum dinding diplester,atau tepatnya ketika dinding bata terbentuk. Hal ini bertujuan agar instalasi dapat terpasang rapi ( tertanam ) di dalam tembok.
Gunakan pipa ketika Anda memasang instalasi listrik agar lebih mudah pada saat diperlukan penggantian kabel. Hindari sambungan kabel di dalam pipa. Bila ada sambungan , usahakan di atas plafon. Gunakan konektor berkualitas dan bungkus dengan solatip listrik sehingga sambungan aman dari air dan serangga.
Penggunaan pemutus arus listrik atau sekering harus sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
Minta kepada Biro Teknik Listrik ( BTL ) yang memasang instalasi listrik untuk menyediakan titik ground sehingga bila terjadi korsleting atau spanning, kelebihan arus bisa disdalurkan ke bumi. Ground biasanya berupa batang besi ( ferit ) yang ditanam sedalam 3 m ke dalam tanah kemudian disambung dengan kabel tembaga.
Sebaiknya penentuan titik lampu dilakukan jauh – jauh hari sehingga pada saat pemasangan instalasi sudah ditentukan banyaknya kabel yang dibutuhkan serta proses penarikan kabel juga sudah terpola dengan baik. Pemasangan lampu tidak harus di pasang saat itu juga, bisa dilakukan setelah pengecatan selesai agar lampu tidak kotor.
Tentukan pula titik stop kontak ketika membuat rencana instalasi listrik. Bila daerah kawasan banjir hindari pemasangan stop kontak dipasang didinding bagian atas. Ini juga untuk menghindari anak – anak tersengat listrik saat bermain.
Ada baiknya Anda menggunakan stabilizer atau Automated Voltage Regulater ( AVR ). Stabilizer berfungsi untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan jika tegangan listtrik tidak stabil. Seluruh arus listrik yang masuk ke dalam rumah terlebih dahulu melalui stabilizer.
Untuk pemilihan kabel dalam instalasi listrik rumah sebaiknya kabel solid, bukan serabut. Kabel jenis ini mengalirkan listrik dengan baik dan meminimalisir kehilangan daya ( losses). Ciri kabel ini agak kaku dan bila dibuka tembaganya berupa batang tembaga, bukan serabut tembaga yang dipilin menjadi satu.
Ketika memilih kabel, pertimbangkan besaran kabel sesuai dengaan daya yang diinginkan. Ada baiknya Anda Konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak kontraktor listrik atau orang yang mengerti instalasi listrik.
Sebetulnya semua pipa memiliki kualitas yang cukup baik. Tapi lebih baik pilih yang agak tebal agar tak mudah rusak.
Meski harga belinya sedikit lebih mahal, tapi LHE jauh lebih ekonomis secara jangka panjang karena cahaya lebih terang dan usianya pun lebih lama dibandingkan lampi pijar dan neon.
Gunakan perlengkapan listrik, seperti kabel, stop kontak sakelar, dan steker yang telah terjamin kualitasnya dan telah berlabel Standar Nasional Indonesia. ( SNI), lembaga Masalah Kelistrikan ( LMK),atau Standar PLN ( SPLN).
Secara ringkas bisa disimpulkan seperti list dibawah ini
- Gunakan pipa listrik berkualitas
- MCB pemutus arus listrik
- Buat titik ground
- Tentukan titik lampu
- Tentukan titik stop kontak
- Menggunakan Stabilizer
- Pilih jenis kabel solid
- Sesuaikan jenis kabel dengan daya listrik
- Pakai lampu jenis LHE ( Lampu Hemat Energi )
Demikian beberapa tahapan dalam pemasangan instalasi listrik,
Jika anda sedang dalam Perencanaan Pemasangan Instalasi Listrik,silahkan anda bisa konsultasikan kepada kami
anda tinggal hubungi kami dibagian nomor kontak kami,
anda tinggal hubungi kami dibagian nomor kontak kami,
IWAN # 0812 694 40 661.
Semoga bermanfaat.